Jakarta, Aktual.com — Kesejahteraan petani yang diukur melalui nilai tukar petani (NTP) Juni 2015 naik 0,5 persen dari bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan NTP Juni sebesar 100,52, sedangkan NTP Mei 100,02.
“Kenaikan NTP ini terjadi pada beberapa subsektor pertanian, kami menduga karena harga beberapa komoditi ada yang diekspor cukup bagus,” ujar Kepala BPS, Suryamin di kantor BPS Jakarta, Rabu (1/7).
Lebih lanjut dikatakan dia, NTP subsektor tanaman pangan naik 0,63 persen menjadi 97,29, hortikultura naik 0,26 persen menjadi 100,97, tanaman perkebunan rakyat naik 0,52 persen menjadi 97,78, pertanian naik 0,53 persen menjadi 107,29, dan perikanan naik 0,47 persen menjadi 102,27 persen
“Indeks yang dibayar oleh petani tidak meningkat cukup tajam, artinya kebutuhan pokok produksi tidak meningkat cukup tajam, inflasi kita juga terkendali,” pungkasnya.
Untuk diketahui, NTP merupakan indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula kemampuan atau daya beli petani.
Artikel ini ditulis oleh: