Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) hari ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Kajian Pengembangan Pabrik Petrokimia Berbasis Gas dan Batubara. MoU ini ditandatangani langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Pertamina Dwi Soetjipto dan Dirut Pupuk Indonesia Arifin Tasrif.
Menurut Dwi, hal ini dilakukan perseroan sebagai upaya untuk mengembangkan hilirisasi, salah satunya industri petrokimia. Sementara ruang lingkup kerja sama ini adalah penyusunan studi kelayakan terhadap pengembangan pabrik petrokimia berbasis gas dan batubara.
“Kerjasama Pertamina dan Pupuk Indonesia ini kita melihatnya ada potensi Pertamina harus segera mengembangkan hilirisasi, antara lain petrokimia,” kata Dwi di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/7).
Ia menilai, pengembangan pabrik petrokimia ini sangat penting karena hingga saat ini suplai bahan baku petrokimia masih mengandalkan impor.
Dwi menambahkan, manfaat dari pengembangan industri petrokimia ini tidak hanya berdampak pada rantai pasok (supply chain) dari hulu ke hilir, tetapi juga sangat positif bagi perekonomian nasional, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, penghasilan devisa dan menyerap tenaga kerja.
“Kita (Pertamina-Pupuk Indonesia) sudah klop sehingga kekuatan masing-masing kita akan bisa lihat. Pertamina sudah lama bisnisnya di hulu, kita bergerak ke hilir, dan pupuk punya kemampuan untuk itu,” tutup dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka