Jakarta, Aktual.com — Para petani di wilayah Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang, Jabar, menyedot air dari sungai dengan menggunakan pompa, untuk mengairi areal persawahannya menyusul mengeringnya sungai di daerah tersebut.
“Pada musim kemarau ini, air sungai mulai surut. Jika tidak menggunakan pompa, air sungai tidak akan mengalir ke areal sawah,” kata Cece, seorang petani Jatisari, di Karawang, Minggu (5/7).
Ia mengatakan, sungai Situdam yang berada di daerah tersebut sudah mulai surut sejak beberapa pekan terakhir. Kondisi itu cukup menyulitkan petani untuk mengairi areal sawahnya.
Atas hal itu, supaya tanaman padi para petani tetap hidup, mereka mengairi areal sawahnya dari hasil menyedot air sungai, dengan menggunakan pompa.
Kepala Desa Situdam Kecamatan Jatisari, Iwan Kurniawan mengaku kondisi kesulitan air yang dialami petani di daerahnya sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Bahkan ia mengaku selalu berjaga-jaga di sekitar sungai dan pintu air, untuk mengantisipasi keributan antarpetani yang biasa terjadi saat musim kemarau. Keributan antarpetani biasanya terjadi saat mereka berebut air yang akan dipompa dari sungai.
Sesuai dengan catatannya, di Desa Situdam terdapat lebih dari 200 hektare areal sawah yang terancam kekeringan pada musim kemarau kali ini.
Selain itu, ancaman kekeringan juga mengancam areal sawah di Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari. Para petani di daerah itu, sudah menggunakan pompa untuk menyedot air dari sungai Pasanggrahan, yang selanjutnya air itu dialirkan ke sawah.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Karawang Kadarisman mengaku sudah menyebarkan pompa untuk digunakan petani, dalam mengantisipasi kekeringan.
Menurut dia, pompa yang disebar itu bisa digunakan petani secara bergantian. Sehingga ancaman kekeringan tidak sampai menyerang areal sawah di Karawang.
“Kekeringan baru terjadi di Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru yang areal sawahnya masuk kawasan tadah hujan. Di daerah lain, kekeringan belum terjadi,” kata Kadarisman.
Artikel ini ditulis oleh: