Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas membahas proyek galangan kapal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/6). Presiden menginstruksikan untuk mengembangkan industri galangan kapal atau area pabrik pembuatan kapal laut di dalam negeri yang mampu memproduksi kapal tanker, kargo, kapal penumpang, feri, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15

Jakarta, Aktual.com — Peneliti Senior LIPI, Siti Zuhro mengatakan Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK seharusnya diganti namanya. Pasalnya, Kabinet Kerja tersebut tidak mencerminkan Nawacita yang selama ini digembar-gemborkan Jokowi.

“Kabinet Kerja tidak bermakna, tapi kalau Nawacita ada filosofinya, ada rujukannya. Sejak awal kita berharap terlalu banyak, kalau Kabinet Kerja itu bisa membawa Nawacita,” ujar Siti saat diskusi Aktual Forum di Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (5/7).

Lebih lanjut dikatakan dia, Jokowi seharusnya kembali ke Nawacita. Dan bagi partai pengusungnya, yaitu PDI-P harus kembali merangkul Jokowi.

“Jokowi tidak punya pijakkan yang cukup. PDI-P juga seharusnya kalau dukung tolong sepenuhnya, bukan hanya demi kepentingan partai, tapi kepentingan Indonesia,” kata dia.

Siti juga menyarankan agar PDI-P solid dan konsisten mendukung Jokowi tanpa alasan. Dan untuk Jokowi, lanjut dia, seharusnya bisa proporsional dengan partai-partai pendukungnya.

“Fairness itu harus ada, jangan partai yang kecil dapat empat, PDI-P juga dapat empat. Harus proporsional. Jokowi harus kembali ke Nawacita, kembali ke semua janjinya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby