Jakarta, Aktual.com — Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi sudah meloloskan 194 calon pimpinan KPK tahap satu. Jumlah ini merupakan hasil seleksi dari 611 pendaftar yang masuk ke pansel. Dari 194 calon tersebut, 23 di antaranya perempuan dan 171 laki-laki serta berasal dari berbagai disiplin ilmu.

Indonesia Corruption Watch (ICW) mewanti-wanti kepada panitia seleksi agar menelusuri rekam jejak percintaan calon pimpinan lembaga tersebut. Pasalnya, ‎persoalan ranjang capim tidak boleh dilupakan, karena dari sini dapat mengetahui integritas seseorang, apakah calon itu pernah berselingkuh atau tidak.

“Soal ranjang itu perselingkuhan, jangan sampai dia punya masalah di keluarganya. Kalau yang beristri dua lebih baik tidak diloloskan,” kata Kordinator Investigasi ICW Febri Hendri di Cikini, Jakarta, Minggu (5/7).

Febry mengatakan, saat ini 10 dari orang yang bekerja di lembaga negara, sembilan di antaranya pernah selingkuh. Dasar inilah yang dilihat Febri mengusulkan pansel capim KPK mendalami persoalan percintaan capim KPK.

“Sekarang kan baru seleksi administratif, kita lihat ke depannya seperti apa.”

Juru bicara dan anggota pansel KPK Betty Alisyahbana ‎mengatakan, pihaknya akan melihat secara detail rekam jejak para capim KPK dari sisi integritas, independensi, kepemimpinan dan lain-lainnya.

Mengenai persoalan percintaan capim KPK, kata ‎Betty, Pansel KPK tidak terlalu memperhatikan persoalan tersebut. “Itu nanti saja, itu kan dari sisi ICW melihat rekam jejak capim KPK,” ujar Betty.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu