Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan pagi ini dibuka melemah. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Senin (6/7), mata uang Garuda dibuka di level Rp13.346 per dolar AS, atau melemah 26 poin dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu, yakni di level Rp13.320 per dolar AS.

Pergerakan Rupiah masih dipengaruhi kondisi global terutama krisis utang Yunani. Dalam hal ini, rupiah tengah merespon pasar uang atas hasil referendum yang digelar Yunani.

NH Korindo Securities Indonesia dalam risetnya mengemukakan terjadinya pelemahan juga masih dimungkinkan jika laju euro kembali melemah jelang referendum yang terjadi di Yunani.

“Untuk itu, tetap antisipasi dan cermati setiap sentimen yang dirilis,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (6/7).

Pada Senin (6/7) Reza memprediksikan laju rupiah di atas level resisten 13.322, yaitu Rp13.321-13.310 (kurs tengah BI).

Mengakhiri pekan lalu, laju rupiah mampu mengalami kenaikan. Antisipasi pelaku pasar terhadap referendum Yunani cukup berpengaruh positif pada laju euro. Sehingga berimbas positif pada laju rupiah yang mampu berbalik positif.

“Di sisi lain, rilis data-data AS yang kurang baik memberikan sentimen negatif pada laju dolar AS. Sehingga euro dan rupiah pun berkesempatan positif,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: