Jakarta, Aktual.com — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Afif Julian Miftah, yang mendapat teror bom di rumahnya pada Minggu (5/7) malam, sempat menangani sejumlah kasus besar, salah satunya ‘cicak vs buaya’.

Dari informasi yang dihimpun, selain kasus yang menjerat kakak beradik, Anggodo dan Anggoro Widjojo itu, Afif juga menyidik perkara yang menyeret istri mantan Wakapolri Komjen (Purn) Adang Darajatun, Nunun Nurbaeti.

Kemudian, Afif juga menangani perkara Agus Condro, yang tersangkut dugaan suap terkait cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI), Miranda S Goeltom.

Penyidik yang direkrut dari Kepolisian itu, juga mengusut kasus yang masih hangat ditelinga masyarakat. Dia termasuk salah satu penyidik terkait kasus dugaan korupsi Innospec.

Namun demikian, ketika dikonfirmasi apakah teror bom yang diterima Afif terkait dengan perannya dalam beberapa kasus tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Johan Budi, enggan berkomentar.

Dia pun meminta agar semua pihak tidak berspekulasi atas teror yang diterima salah satu penyidiknya. Mantan Juru Bicara KPK itu mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pendalaman motif oleh Kepolisian.

“Kita tidak boleh langsung menghubungkan dengan peristiwa tertentu, terlalu dini menyimpulkan hal itu. Peristiwa ini sudah dilaporkan kepada polisi melalui Polsek terdekat, dan pihak Kepolisian juga sudah memeriksa TKP,” harap Johan, saat dikonfirmasi, Senin (6/7).

Afif mendapatkan teror bom pada Minggu (5/7) sekitar pukul 23.00 WIB. Di depan rumahnya, yang terletak di Perumahan Mediterania Regensi, Jalan Anggrek blok A, RT 04/16 Kelurahan Jakamulya, Bekasi Selatan, ditemukan sebuah bungkusan kotak sterefoam yang dilapisi lakban hitam dengan rangkaian kabel.

Kejadian itu pun langsung dilaporkan ke Polres Bekasi. Wakapolres Bekasi Kota, AKBP Asep Edi Suheri mengatakan mendapat laporan adanya benda mencurigakan tersebut sekitar pukul 23.04 WIB. Tim Gegana pun langsung memeriksa lokasi dan memastikan benda tersebut tidak berbahaya dan bukan bom.

Ironisnya, dalam seminggu ini Afif sudah mengalami tiga kali kejadian serupa. Ketua RT setempat mengungkapkan, sebelumnya mobil Afif sempat digembosi dengan cara ditusuk hingga delapan tusukan. Kendaraan yang sama juga sempat disiram air keras.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby