Jakarta, Aktual.com — Selain menghadirkan musisi Jazz papan atas Indonesia, keunikan satu lagi dihadirkan dalam acara ‘Tangsel Jazz Festival 2015’ yang akan diselenggarakan pada tanggal 15-16 Agustus 2015 bertempat di South City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Selain menampilkan sejumlah artis dan musisi Jazz seperti Tompi, Tulus, Kunto Ajie, Maliq D’Essentials, Abdul Coffee and Theory, serta musisi Jazz seperti Iga Mawarni, Rieka Roslan, Ermy Kulit, Otty Jamalus, Sierra Soetedjo dan sejumlah artis Jazz lainnya, kegiatan yang untuk kedua kalinya digelar ini menghadirkan konsep Jazz Tenda bagi para pengunjung yang tertarik untuk bercamping ria di venue TJF2015 selama dua hari.
Jazz tenda merupakan kombinasi antara musik Jazz dan suasana alam. Memadukan konsep antara musik dan kecintaan pada alam sekitar.
Selain itu, Jazz tenda juga dimaksudkan agar para pengunjung yang ingin nonton acara ‘TJF’ yang diselenggarakan selama dua hari, tidak perlu pulang pergi ke rumah mereka apalagi bila jarak rumah mereka jauh.
Selain irit ongkos dan biaya lain, kehadiran Jazz Tenda diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan penggunaan bahan bakar untuk menghadiri even ‘TJF2015’.
Dengan begitu mereka dapat lebih maksimal menikmati acara karena tidak perlu khawatir ketinggalan musisi Jazz yang ingin mereka tonton.
Suasana Jazz Tenda sendiri akan dibuat seperti rumah. Setidaknya, fasilitas Jazz Tenda akan dimaksimalkan senyaman mungkin mulai dari toilet dan keamanannya.
“Jazz tenda sihh bukan original konsep dari TJF. Di luar negeri konsep seperti ini sudah biasa. Cuma di Indonesia mungkin ini baru pertama kali kita coba tawarkan kepada penikmat Jazz.”
Pihak panitia sangat concern dengan alam. Pesannya seusai acara ‘TJF2015’, kami ingin sampaikan bahwa musik Jazz dan alam merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat terpisahkan.
Melalui musik Jazz kita ingin kampanyekan “Save Earth” dan mengajak para pengunjung untuk makin cinta pada alam. Karena itu kami kombinasikan antara musik Jazz dan pecinta alam di Kota Tangsel melalui Jazz Tenda yang artinya Nonton Jazz dari Balik Tenda,” kata Rudy Gani, Penggagas ‘Tangsel Jazz Festival’.
Panitia sendiri membatasi kepesertaan Jazz Tenda. Sebab kuota yang diberikan oleh pihak penyelenggara TJF hanya untuk 50 tenda ukuran 2 orang saja. Itupun tendanya tidak boleh tercampur. Antara laki-laki dan perempuan tenda terpisah. Kecuali jika mereka sudah berkeluarga.
“Kami membatasi dulu kuota tahun ini 50 tenda saja. Tenda pun kami pisah antara laki-laki dan perempuan untuk menghindari kesan negatif. kecuali jika sudah berkeluarga. Kami siapkan khusus untuk itu.”
“Peminatnya sudah mencapai 70 persen, padahal belum dipublish kemana-mana. Baru kami tawarkan pada komunitas pecinta alam dan beberapa pendaki di Kota Tangsel saja. Alhamdulillah respon para pecinta alam sangat positif sekali,” tambah Rudy.
Selain Jazz Tenda, para pengunjung tidak perlu takut kelaparan. Pasalnya, selama dua hari pelaksanaan ‘TJF2015’, pengunjung akan dimanja dengan berbagai jajanan Nusantara yang terdapat di ‘Eat Republic’ dan ‘Bazaar TJF2015’. Pengunjung akan dimanja dengan makanan yang unik dan tradisional.
“Pengunjung TJF tidak perlu khawatir. Venue TJF berdekatan dengan Eat Republic. Kalau lapar mereka tinggal nyebrang menikmati masakan nusantara terlengkap di Eat Republic. Selain itu juga nanti ada bazaar makanan dan fashion, Food Truck, tempat main anak-anak dan berbagai lomba-lomba lucu dan unik yang berhadiah piala Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany yang juga sangat mendukung TJF2015 ini terselenggara kembali,” kata Rudy menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: