Jakarta, Aktual.com — Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle menilai, stagnasi sektor properti saat ini merupakan akibat perlambatan ekonomi baik regional maupun global.

“Yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan belakangan terhadap seluruh sektor properti adalah kelanjutan dari perlambatan yang terjadi selama triwulan pertama 2015,” kata Head of Advisory Jones Lang LaSalle Indonesia Vivin Harsanto dalam paparan di Jakarta, Rabu (8/7).

Menurut dia, kondisi perekonomian kuartal I-2015 dibayangi antara lain depresiasi rupiah dan persaingan pasokan.

Secara keseluruhan, ujar dia, pasar properti mengalami perlambatan dengan sektor hunian adalah salah satu yang mengalami penurunan paling signifikan.

“Adanya beberapa kebijakan baru terkait properti antara lain pengenaan pajak barang mewah, penggunaan rupiah untuk semua transaksi dan dibukanya kesempatan kepemilikan properti bagi orang asing menyebabkan developer dan calon investor mengambil langkah ‘wait and see’,” katanya.

Ia juga mengatakan, pihak pengembang dan investor akan mengatur strategi guna menyesuaikan dengan kebijakan baru tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka