Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Parlemen Palestina, Abdullah M.I. Abdullah mengatakan bahwa setidaknya ada harapan dalam kedatangannya yang ketiga kali di Ibu Kota Jakarta.
Palestina saat itu hadir ketika masih hanya dianggap pengungsi, ketika rakyat Palestina tidak dianggap bisa memiliki hak hidup bebas dan tidak bisa menyatakan identitas secara terbuka.
“Siapa sesungguhnya orang Palestina? Tidak ada yang mengakui saat itu. Namun kini, bangsa Israel pun tidak bisa menafikkan Palestina. Hak hidup, hak kebebasan. Gerakan Non Blok telah berjalan selaras dengan perjuangan Palestina. Pembahasan isu Palestina, kehadiran saya saat ini, saya sangat bahagia ada tempat khusus untuk membahas Palestina,” kata Abdullah, di Jakarta, Kamis (23/4).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan bahwa persoalan Palestina sudah menjadi masalah global. 
Menurut dia, disamping masalah politik yang tengah dilakukan pada kancah internasional, juga mendorong agar upaya kemanusian tetap dilakukan.
“Termasuk dalam rangka menrekontruksi tanah Palestina termasuk di Gaza,” kata Fahri, saat memimpin jalannya sidang Konfrensi Parlemen Asia Afrika, di Nusantara IV Gedung MPR-DPR RI, Senayan, Kamis (23/4).
Politisi PKS itu mengungkapkan dihadapan para pimpinan parlemen KAA bahwa di Indonesia memiliki keunikan dalam hal membela perjuangan kemerdekaan Palestina. Dimana, perhatian rakyat lebih besar dibandingkan negara.
“Bahkan ada yang unik di Indonesia, adalah gerakan rakyat di Indonesia lebih besar dari gerakan negara terhadap Palestina. Yakni dengan pembangunan rumah sakit terbesar di sana,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang