Jakarta, Aktual.com — Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengatakan bahwa hingga semester I 2015, sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) telah membukukan penerimaan sebesar USD7 Miliar atau sekitar Rp92,5 triliun.

Penerimaan tersebut terbilang masih belum optimal karena hanya baru mencapai 46 persen dari yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar USD14,99 miliar atau sekitar Rp198 triliun. Meski begitu, Amien sendiri masih optimis jika target tersebut akan tercapai di penghujung tahun.

“Kami optimistis target tersebut masih bisa tercapai,” kata Amien di Kantornya, Jakarta, Rabu (8/7).

Berdasarkan data SKK Migas, Per tanggal 30 Juni 2015, lifting minyak bumi tercatat sebesar 763.600 barel per hari atau 94,6 persen dari target APBN-P sebesar 825.000 barel per hari. Kemudian untuk lifting gas bumi sebesar 6.587 juta kaki kubik per hari atau 96,4 persen dari target 7.079 juta kaki kubik per hari. Sehingga secara total, lifting migas disepanjang semester I hanya mencapai 1,94 juta barel setara minyak per hari atau 94,8 persen dari target sebanyak 2,045 juta barel setara minyak per hari.

Untuk itu, Amien menyatakan akan terus menyoroti kinerja pihaknya agar target APBN-P dapat tercapai hingga akhir tahun.

“Harus me-manage dengan baik. Mudah-mudahan akhir tahun nanti target APBN-P tercapai,” ucapnya.

Dirinya membeberkan bahwa penyebab tidak tercapainya target lifting hingga semester I ini adalah dikarenakan adanya unplanned shut down.

“Kalau turun dikarenakan unplanned shutdown, ada berbagai macam penyebabnya. Mudah-mudahanan outlook untuk minyak dan gas dapat tercapai,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka