Jakarta, Aktual.com – Partai Persatuan Pembangunan mengaku pasrah terkait reshuffle. Wasekjend DPP PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani, mengatakan reshuffle sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden.
“Presiden Jokowi, menurut dia, ibarat imam yang dipercayainya akan dapat mengambil keputusan yang tepat. Dan PPP ini kan sebagai pendukung ibarat makmum yang masbuk. Makmum yang belakangan. Kalo ngomong reshuffle, boleh ngomong. Tapi harus ada landasannya,” ujar Arsul di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (8/7).
Yang terpenting, lanjut Arsul, perlu ada pertimbangan yang cermat dalam mengomentari reshuffle. Baginya, reshuffle menjadi penting selama itu memang dapat mendongkrak kinerja pemerintahan.
Arsul berpandangan, pemisahan kategori menteri berlatar profesional dengan partai politik tidak tepat sebagai alasan mendorong reshuffle. Ia mengimbau supaya presiden lebih memertimbangkan persoalan raport kerja setiap menteri yang ada.
“Jadi semua menteri harus dievaluasi,” tandasnya
Artikel ini ditulis oleh: