Jakarta, Aktual.com — Pondok Seni Ulian Pongah, Desa Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali menyuguhkan pementasan topeng panca pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Kamis (9/7).
“Kami menampilkan topeng panca untuk menghibur para penonton PKB, selain untuk melestarikan salah satu kesenian langka yang mulai ditinggalkan generasi muda,” kata Ketua Pondok Seni Ulian Pongah, Anak Agung Rai Widyadnyana.
Ia menjelaskan, pementasan tersebut mengangkat cerita tentang kisah Ida Sri Dalem Dimadia Buda Kepakisan, putera dari Ida Sri Dalem sagening Dharma Kepakisan di Keraton Swecapura Gelgel.
“Kisah menceritakan peran sang pangeran Sri Dalem Dimadia bertempur memperluas kerajaan ke luar daerah Bali, bertempur dengan kerajaan Pasuruan, Sasak dan Kerajaan di Makasar,” ujarnya.
Dikatakan, penampilannya di PKB merupakan salah satu upaya mengedukasi masyarakat mengenai babad atau cerita pemimpin Bali di masa lalu.
“Cerita mengenai kisah raja-raja Bali dalam memperjuangkan kerajaan dan memperluas daerah kekuasaan memberi penjelasan bahwa di masa lalu, Pulau Dewata menjadi salah satu daerah yang disegani di bumi Nusantara ini,” kata dia.
Selain menampilkan cerita kerajaan Gelgel, pihaknya juga menampilkan pementasan topeng tua yang menjadi ciri utama dari pementasan topeng panca.
Anak Agung Rai Widyadnyana menambahkan, dalam pementasan topeng itu melibatkan lima orang penari dan 17 penabuh dari Desa Pakraman Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
Sementara itu, Luh Ayu Sulastri, salah seorang penonton mengatakan bahwa, pihaknya sangat terkesan dengan cerita yang dilakonkan oleh sanggar seni asal “Bumi Serombotan” itu.
“Penampilannya sangat bagus dan penuh akan nilai-nilai sejarah masa lalu, sangat baik untuk memberikan pelajaran kepada anak-anak,” katanya.
Pementasan Pondok Seni Ulian Pongah, Desa Banjarangkan, Kabupaten Klungkung merupakan salah satu pementasan dari tujuh jenis kesenian yang tampil pada hari ke-28 pelaksanaan PKB tahun ini.
Ketujuh pementasan tersebut berlangsung dari siang, sore, hingga malam hari pada enam panggung pertunjukkan di sekitaran Taman Budaya Denpasar.
Artikel ini ditulis oleh: