Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas membahas proyek galangan kapal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/6). Presiden menginstruksikan untuk mengembangkan industri galangan kapal atau area pabrik pembuatan kapal laut di dalam negeri yang mampu memproduksi kapal tanker, kargo, kapal penumpang, feri, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15

Jakarta, Aktual.com —Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah siap menghadapi tantangan fundamental ekonomi dengan memulai siklus baru ekonomi yang berbeda dengan sebelumnya.

“Kita menghadapi tantangan ekonomi yang fundamental tapi pemerintah siap menghadapi,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu (9/7).

Presiden menyebutkan saat ini perekonomian Indonesia mengalami pelambatan karena mesin pertumbuhan ekonomi yang sudah tidak sesuai lagi.

“Ekonomi kita sedang mengakhiri siklus lama dan mengarah siklus baru, ini transisi fundamental dari konsumsi ke produktif dan investasi. Mesin pertumbuhan dari ekspor komoditas mentah tidak bisa lagi tak lagi menghasilkan karena harganya turun drastis. Kita tidak bisa menunda lagi reformasi ekonomi secara fundamental meski pahit, sakit. Tidak ada kemajuan tanpa obat pahit,” ujarnya.

Menurutnya, banyak negara gagal upgrade(memperbaiki,red) mesin ekonomi bahkan janjikan kesejahteraan tanpa kerja keras, dan mereka sekarang di ambang kehancuran.

“Indonesia harus membangun mesin pertumbuhan ekonomi yang baru. Revolusi budaya manajemen,” katanya.

Ia mencontohkan dalam menghadapi pelemahan kurs, produsen agar tidak langsung menaikkan harga, mestinya bagaimana menekan biaya, mengubah sistem distribusi dan produksi agar lebih efisien.

“Ini bertahun-tahun dilakukan padahal tingginya harga barang dan jasa membuat negara kita tidak kompetitif,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka