Jakarta, Aktual.com — Belum rampungnya formulasi upah minimum regional (UMR) bagi buruh, ternyata berdampak pada investasi. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan investasi di Kota Batam berkurang karena maraknya aksi.
“Tentu ada pengaruhnya terhadap investor yang masuk ke Batam. Kaitannya dengan gejolak sosial dan besaran UMR,” ujar Franky di kantor BKPM Jakarta, Jumat (10/7).
Namun, Franky belum bisa menjelaskan berapa persen penurunan investasi ke Batam akibat aksi buruh tersebut. Menurutnya, aksi buruh disebabkan oleh dualisme mekanisme penentuan UMR, yaitu Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dengan Otorita (pengusaha) di Batam.
“Mekanisme penentuan upah mestinya wewenang Pemkot. Kita berharap supaya ini cepat selesai,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: