Jakarta, Aktual.com — Komisi Yudisial diminta lebih serius dalam mengungkap kasus bisnis rumah sakit yang diduga melibatkan keluarga hakim agung dan seorang pengacara bernama Safitri. KY mestinya tidak hanya menunggu laporan dari masyarakat.

Demikian disampaikan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia, Boyamin Saiman kepada wartawan, Jumat (10/7).

“Setidaknya jangan malas mencari bukti dugaan kasus tersebut,” ujar Boyamin.

Menurut dia, jika KY bersikap pasif dalam mendengar kasus ini maka masyarakat bisa menaruh curiga, bahwa sikap diamnya KY karena mencoba melindungi oknum hakim agung yang bermasalah.

“Jika KY tidak segera mengambil sikap, maka patut diduga KY sebenarnya mencoba melindungi oknum hakim agung yang diduga bermasalah tersebut,” tandasnya.

Kasus dugaan kongsi bisnis hakim agung bersama pengacara berinsial SHS berupa rumah sakit di Cikampek, Jawa Barat tercium tidak lama usai perkara PK kasus gembong narkoba yang juga pemilik pabrik ekstasi di Surabaya Hengky Gunawan. Kasus ini sudah dilaporkan ke KY, desakan agar KY menyelidiki kasus ini semakin kuat beberapa hari belakangan ini

Safitri sendiri belum merespon terkait kasus ini. Dihubungi melalui telepon kantornya yang beralamat di Warung Buncit Jakarta Selatan, tak ada jawaban dari Safitri.

“Ibu Safitrinya tidak ada di kantor,” kata seorang karyawan di kantor Safitri.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby