Jakarta, Aktual.com — Terdapat tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI yang akan menerima pinjaman masing-masing US$ 1 miliar (Rp 13 triliun) dari China Development Bank (CDB). Salah satu Bank BUMN tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo, pinjaman dari negeri tirai bambu itu akan digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur baru yang menjadi prioritas pemerintah seperti kereta Light Rail Transit (LRT), pelabuhan, hingga jalan tol.

“Ketiga proyek yang dibiayai beda-beda. Salah satunya adalah LRT. Nanti lead-nya beda-beda. Nanti juga biayai toll road sama pelabuhan,” ujar Haru Koesmahargyo di Kantor Pusat BRI, Gedung BRI I, Jakarta, Senin (13/7).

Lebih lanjut dikatakan dia, pinjaman dari Tiongkok tersebut masih dalam pembahasan di meja Kementerian BUMN yang kini telah memasuki penentuan besaran bunga yang akan diberikan CDB.

“Kalau amount kita sudah diskusikan besarannya US$ 1 miliar per bank untuk 3 bank BUMN kecuali BTN. Ratenya ini yang masih belum ketemu, tapi diharapkan kita bisa segera finalisasi berikan final rate ke CDB,” papar Haru.

Pinjaman tersebut, kata Haru, akan berbentuk valuta asing yakni China Yuang Renminbi (RMB), dan dolar Amerika Serikat (AS).

“Jadi porsi 70% pakai dolar AS dan 30% pakai Renminbi,” tuturnya.

Dikemukakan dia, Tiga Bank BUMN penerima pinjaman tersebut akan menyerahkan usulan besaran bunga pada akhir Juli 2015. Besaran bunga yang diberikan ke penerima pinjaman diharapkan akan sama. Adapun tenor yang diberikan oleh CDB berkisar 5 sampai 10 tahun.

“Kalau kita beri finalnya bulan ini. Ekspektasi kita (bunga) sesuai pasar,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: