Jakarta, Aktual.com — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak melemah sebesar 53 poin menjadi Rp13.329 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.276 per dolar AS.
“Indeks dolar AS kembali bergerak menguat pasca adanya kesepakatan untuk memberikan dana talangan kepada Yunani. Adanya kesepakatan itu membuka kembali harapan kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) sehingga dolar AS mengalami kenaikan,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (14/7).
Menurut dia, salah satu yang diperhatikan The Fed untuk menaikkan suku bunganya bukan hanya berdasarkan pada data perekonomian Amerika Serikat, pembuat kebijakan the Fed juga akan memperhatikan situasi global salah satunya Yunani.
Adanya kesepakatan Yunani dengan Uni Eropa itu, lanjut dia, membuka spekulasi di pasar keuangan global, termasuk di dalam negeri bahwa langkah the Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya semakin dekat.
“Meski ketidakpastian masa depan Yunani masih ada, namun fokus para investor langsung bergeser pada potensi kenaikan Fed fund rate, akibat komentar Gubernur Fed Janet Yellen yang mengindikasikan peluang kenaikan suku bunga cukup besar. Dalam menaikkan suku bunga, the Fed juga memperhatikan Yunani,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar uang juga sedang bersiap-siap menantikan testimoni Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Janet Yellen tahunan di depan Kongres AS pada pekan ini.
“Sentimennya masih menopang dolar AS, diharapkan data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis mendapat respon positif pasar sehingga menopang rupiah,” katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (14/7) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.320 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.309 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh: