Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina (Persero) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) Mahakam, yakni Total Indonesia dan Inpex menandatangani perjanjian jual beli gas alam cair atau “liquefied Natural gas” (LNG) untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri pertambangan dan komersial di Kalimantan.
“LNG ini akan disalurkan untuk pemenuhan kebutuhan industri tambang dan komersial di kawasan Kalimantan Timur,” kata Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto dalam Peresmian Proyek Infrastruktur Migas, Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (14/7).
Ia mengatakan perjanjian jual beli LNG dilakukan untuk volume sebesar 660 ton dengan periode pasokan sampai dengan akhir tahun 2015.
Ia menambahkan saat ini, PT Pertagas Niaga, perusahaan afiliasi Pertamina, telah memiliki komitmen pembelian dari empat perusahaan, yaitu PT Cipta Krida Tama, PT Rukun Raharja, Berau Coal/BSB, dan PT Kaltim Prima Coal/Thiess. Sebelumnya, dalam masa proyek percontohan Pertagas Niaga telah berhasil mengirimkan LNG ke lokasi tambang Berau, Indominco, dan konsumen komersial Balcony Mall, Balikpapan dengan aman.
Pertamina dan afiliasinya telah menjadi pionir dalam pelaksanaan konversi BBM ke LNG di sektor pertambangan Kalimantan Timur melalui pelaksanaan proyek percontohan dengan Berau Coal dan Indominco di tahun 2014.
“Pengiriman LNG untuk konsumen akan dilakukan dengan menggunakan LNG Iso Tank dengan kapasitas 20 meter kubik dan diangkut menggunakan truk,” tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan Pertamina dan perusahaan afiliasi telah membangun stasiun pengisian atau ‘filling station’ Plant 26 di Kilang LNG Bontang yang berkapasitas 200 mmscfd (million standard cubic feet per day/juta standar kaki kubik per hari).
Ia mengatakan saat ini, Pertamina menyiapkan infrastruktur tambahan untuk dapat menangkap pasar lebih luas dengan total potensi permintaan pada 2025 mencapai sekitar 215 mmscfd.
Lebih lanjut ia mengatakan Pertamina telah menyiapkan investasi senilai 156,4 juta dolar AS untuk beberapa proyek infrastruktur tambahan yang akan tuntas secara bertahap hingga selesai secara keseluruhan pada 2019.
Artikel ini ditulis oleh: