Jakarta, Aktual.com — Ekspor Indonesia ke China pada Juni 2015 naik 9,73 persen atau mencapai USD6,64 miliar jika dibandingkan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan per tahun, ekspor China Januari-Juni 2015 turun 25,97 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014.

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengatakan hal tersebut disebabkan perekonomian China yang saat ini sedang menurun. Sehingga, kata dia, berdampak pada ekspor Indonesia ke China yang juga menurun.

“Untuk itu kami akan perluas kerja sama dagang kita dengan berbagai negara, tidak hanya China. Seperti Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Iran, Afrika Selatan, dan Timur Tengah,” ujar Rachmat di kantor BPS Pusat, Jakarta, Rabu (15/7).

Kendati demikian, pihaknya akan tetap berusaha agar neraca perdaangan Indonesia dapat surplus kembali. “Kalau hanya andalkan China dan AS, kalau pertumbuhan mereka turun tentu akan berdampak pada neraca dagang kita,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2015 surplus USD477 juta. Hal ini disebabkan karena nilai ekspor Juni mencapai USD13,44 miliar, lebih besar dari nilai impor mencapai USD12,96 miliar.

Negara terbesar tujuan ekspor nonmigas Januari-Juni 2015 adalah Amerika Serikat (AS), Jepang, dan China.

Artikel ini ditulis oleh: