Jakarta, Aktual.com — Menjelang Hari Raya Idul Fitri, rata-rata harga pangan meningkat. Hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan inflasi Juli 2015 secara signifikan.

Namun Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengatakan inflasi Juli akan stabil. Pasalnya, kata dia, Idul Fitri jatuh pada pertengahan bulan, sehingga kenaikan harga pangan tidak signifikan.

“Harga sekarang ini masih naik, harga cabai, ayam, daging sapi, semua naik. Tapi pada minggu ketiga dan keempat akan turun, karena kebutuhan sudah menurun,” ujar Sasmito di kantor BPS Pusat, Jakarta, Rabu (15/7).

Lebih lanjut dikatakan dia, inflasi Juli diperkirakan berada di bawah level 1 persen. “Karena biasanya kan Lebaran sekitar 1 persen, kita harapkan di bawah itu. Tapi belum bisa ditebak.”

Dia menambahkan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih terus naik akan turut berkontribusi pada inflasi Juli.

“Impor BBM naik terus. Walaupun nilainya turun, tapi volumenya naik banyak,” pungkasnya.

Untuk diketahui, BPS mencatat inflasi Juni 2015 mencapai 0,54 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender 0,96 persen, inflasi dari tahun ke tahun 7,26 persen, inflasi komponen inti Juni 0,26 persen, dan inflasi inti tahun ke tahun 5,04 persen.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan inflasi Juni 2015 termasuk yang rendah jika dibandingkan dengan Juni lima tahun sebelumnya, dari 2010-2014. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh upaya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang terus menjaga inflasi, salah satunya dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Artikel ini ditulis oleh: