Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Majelis Dzikir As-Samawaat Al-Maliki, Puri Kembangan, Jakarta Barat, Syeikh KH Saadih Al-Batawi, mengaku sedih dengan wafatnya Syeikh Sayyid Abbas bin Alwi Almaliki.

Syeikh KH Saadih mengungkapkan, dipanggilnya Syeikh Sayyid Abbas bin Alwi Almaliki oleh Allah SWT pada Selasa (14/4), merupakan kehilangan sosok guru yang sangat begitu penting.

Ia mengaku begitu banyak pesan spiritual yang disampaikan Sayyid kepada jamaah, yang sering berkunjung ke Majelis Dzikir Assamawaat Al-Maliki Jakarta.

Tercatat, Syeikh Sayyid Abbas bin Alwi Almaliki terakhir datang ke Majelis Dzikir As-Samawat, Jakarta, pada 1 Maret 2015 lalu.

Syeikh KH Saadih Al-Batawi mengaku, dirinya telah diberikan mandat untuk meneruskan kekhalifahan, dengan berpedoman pada Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja).

“Mandat khalifah yang telah diberikan, menjadi estafet Aswaja untuk dilanjutkan oleh Majelis Dzikir As-Samawaat Al-Maliki,” ujar Syeikh KH Saadih Albatawi, Rabu (22/4).

Dewan sesepuh Assatidz Majelis Dzikir Assamawaat Al-Maliki, Ustadz H. Mulyadi Mughni, berharap estafet gerakan Awaj bisa tetap hidup sepeninggalnya Sayyid Abbas Alwy Al Maliki.

“Beliau (Syeikh Sayyid Abbas Alwy Al-Maliki) sebagai penggiat Aswaja sangat berharap untuk seantero dunia menikmati Islam dengan udara sejuk ajaran Aswaja yang sesungguhnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada Selasa (14/4), Sayyid Abbas bin Alwi Almaliki telah menghadap keharibaan Allah SWT pada pukul 03.45 waktu Mekkah. Jenazah beliau dikubur di Pekuburan Ma’la Makkah berdekatan dengan makam Sayyidah Khadijah radhiyallahu’anha.

Syeikh Sayyid Abbas bin Sayyid Alawi Al-Maliki adalah saudara kandung Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, seorang ulama dan muhadits yang memiliki banyak murid di Indonesia.

Lahir di kota suci Makkah Al-Mukarromah pada tahun 1368 H, Syeikh Abbas bernama lengkap Syeikh Sayyid Abbas bin Sayyid Alawi bin Sayyid Abbas bin Sayyid Abdul Aziz al-Maliki al-Idris al-Hasani al-Makki.

Terlahir dan dibesarkan oleh seorang ayah yang alim pemimpin Ahli Bait di Kota Makkah, pembesar Bait Alawi yang disegani oleh pemerintah dan semua orang, pengajar di Masjidil Haram dan ulama besar yang dikagumi oleh masyarakat Makkah ketika itu.

Sayyid Abbas dikenal memiliki sifat tawadhu’, rendah hati, mudah senyum dan suka membantu orang yang kesulitan.

Ulama yang digelari sebagai Bulbul Makkah ini dikenal memiliki suara yang bagus dan pandai bersyair. Semasa hidup membangun pusat pendidikkan di Makkah al-Mukarramah, serta memiliki majelis Dalailul Khairat dan Majelis Burdah pelajarnya terdiri dari pelajar asrama yang datang dari Indonesia, juga pelajar luar asrama yang tinggal di Kota Makkah.

Artikel ini ditulis oleh: