Staf Khusus Presiden RI Lenis Kogoya (tengah) memberikan keterangan kepada sejumlah awak media di  Gedung Sekretariat Negara Sayap Timur, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2015). Lenis Kogoya menerangkan terkait peristiwa pembakaran Mushala yang terjadi di Torikara, Papua, Atas nama Presiden RI Kagoya menyampaikan permohonan maaf atas musibah tersebut dan memohon untuk tidak membesar-besarkan karena telah diselesaikan dengan kepala adat.

Jakarta, Aktual.com — Insiden pembakaran masjid di Tolikara menimbulkan beberapa kerugian harta benda dan nyawa. Staf Khusus (Stafsus) Presiden Republik Indonesia perwakilan Papua, Lenis Kogoya mengungkapkan Insiden Tolikara menyebabkan kerugian berupa 13 kios terbakar yang lokasinya berada di pasar tradisional mama-mama.

Ketua kepala suku ini mengaku telah menyampaikan kerugian tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan siap untuk membangun kembali 13 kios yang terbakar.

“Atas nama presiden, saya sesalkan insiden tersebut. Kami ‎​​siap membangun pasar yang dibakar. Saya sudah laporkan ke presiden. Ada 13 kios toko yang dibakar, sekaligus pasar Mama-Mama,” ujar Lenis di kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7)

Sementara untuk korban jiwa, ada sekitar 12 orang yang terluka dan satu orang yang meninggal. Pria yang mengaku pernah dibesarkan orang Islam saat duduk dibangku SMU ini mengaku menyerahkan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk memproses pelanggaran hukum tersebut.

“Ini sudah pelanggaran hukum. Maka kalau memang ada yang melakukan kesalahan ya dihukum saja. Ada yang sudah meninggal, jadi ya bisa diproses siapa yang melakukan kekerasan, baik masyarakat atau aparat,” ungkapnya.

Dia menambahkan sebagai ketua kepala suku dan kepala suku di daerah pengunungan sekaligus staf khusus Presiden, dirinya akan meninjau langsung ke lokasi pada tanggal 29 Juli 2015 untuk menyelesaikan konflik tersebut dan menyelesaikan kerugian-kerugian yang diterima masyarakat Kabupaten Tolikara, Papua.

“Tangal 29 di Tolikara nanti akan saya selidiki. Nanti kita bangun lagi rumah, kios, dan mushala. Warga muslim Tolikara jangan khawatir, akan kita bangun,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka