Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan bahwa nilai tukar Rupiah secara umum berpotensi besar menguat jika transaksi neraca berjalan tidak lagi mengalami defisit.

Menurutnya, saat ini transaksi berjalan masih defisit dan memberikan tekanan terhadap nilai tukar. Namun, jika pemerintah dapat melakukan laporan dengan baik dan konsisten sehingga menciptakan kepercayaan diri terhadap pasar, maka akan memungkinkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar.

“Secara umum saya ingin sampaikan bahwa kalau kita lihat dunia sedang ada kondisi di mana dolar AS akan menguat. Tetapi kalau dari sisi Rupiah, kita sekarang ini dibandingkan mata uang yang ada di pasar merupakan leading partner, ada slightly undervalue,” kata Agus di Jakarta, seperti ditulis Minggu (19/7).

Dikatakannya, dengan kondisi nilai tukar yang menguat, nantinya dapat membangun daya saing Indonesia agar tetap terjaga.

Terlebih lagi, sambung dia, jika program reformasi pemerintah telah dijalankan akan memunculkan kepercayaan diri bagi pasar terhadap nilai tukar Rupiah, sehingga terciptalah stabilitas.

“Karena untuk Indonesia kita menjadi tetap terjaga kompetitifnya dan kalau seandainya program reformasi dari pemerintah bisa diwujudkan ini akan membuat confident terhadap nilai tukar kita,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh: