Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (22/4) ditutup melemah sebesar 23,45 poin atau 0,43 persen menjadi 5.437,11. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,93 poin (0,41 persen) ke tingkat 951,99.
“Minimnya sinyal positif di pasar modal mendorong aksi lepas saham oleh sebagian pelaku pasar sehingga indeks BEI mengalami tekanan,” kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Rabu (22/4).
Kendati demikian, menurut dia, masih adanya harapan terhadap kinerja emiten periode kuartal I 2015 yang akan mencatatkan hasil positif menjadi salah satu penahan koreksi indeks BEI lebih dalam.
Ia mengaku bahwa dirinya menahan posisinya karena ekspektasi positif itu. Namun, ada juga beberapa saham yang dilepas karena nilainya tidak mencapai tingkat batas atas yang ditargetkan.
“Saya pun masih mencoba untuk bertahan. Saya masih menunggu kinerja emiten terutama perbankan, berharap mencatatkan kinerja bagus,” katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai bahwa indeks BEI yang bergerak dalam area negatif pada Rabu (22/4) ini merupakan masa koreksi sehat yang dapat dimanfaatkan sebagai momentum bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian.
“Arah pergerakan IHSG masih dalam tren penguatan jangka pendeknya, ekspektasi kinerja emiten pada kuartal I 2015 masih baik sehingga membuka peluang bagi indeks untuk bergerak menguat,” katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 225.892 kali dengan volume mencapai 4,36 miliar lembar saham senilai Rp3,99 triliun. Efek yang mengalami kenaikan 110 saham, yang melemah 179 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 108 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 83,36 poin (0,30 persen) ke 27.933,85, indeks Nikkei naik 224,81 poin (1,13 persen) ke 20.133,90, dan Straits Times melemah 12,37 poin (0,35 persen) ke posisi 3.496,24.
Artikel ini ditulis oleh:
















