Jakarta, Aktual.com — Kabinet Jokowi-JK saat ini sedang dirongrong kepentingan neoliberalisme dengan munculnya nama beberapa tokoh yang bakal masuk di kementerian sektor ekonomi. Nama-nama tersebut seperti Sri Mulyani, Chatib Basri, Syafrudin Tumenggung dan Kuntoro. Jikalau Jokowi memasukkan Sri Mulyani menjadi menteri sektor ekonomi maka semakin menunjukkan betapa neoliberalnya pemerintah saat ini.
Anggota Komisi XI DPR menyarankan kepada Presiden Joko Widodo agar tetap berpegang teguh pada semangat nawacita dan trisakti. Pasalnya, untuk memujudkan hal tersebut membutuhkan waktu dan kesabaran yang ekstra.
“Presiden Jokowi harus tetap pada keyakinan yang selama ini dipegang bahwa konsolidasi saat ini butuh waktu dan memerlukan kesabaran ekstra serta teguh pada tujuan awal pembentukan pemerintahannya,” ujar Muhammad Misbakhun di Jakarta, Senin (20/7).
Menurutnya, Presiden Joko Widodo tidak boleh tergoda rayuan di tengah jalan yang menjanjian janji palsu seperti tukang obat jalanan yang menawarkan obat penawar rasa sakit secara instan. Penyakit struktural negara tidak bisa diselesaikan secara instan.
“Saya percaya dengan kecerdasan Presiden Jokowi bahwa presiden tidak mudah di kotak kan pada posisi yang membuat presiden kehilangan keaslian yang genuine dalam pemikirannya,” jelasnya.
Ide dan usulan beberapa kalangan memasukkan kelompok neoliberal dalam kabinet adalah hal yang berbahaya. Masih banyak generasi penerus bangsa yang lebih mementingkan kemandirian bangsa Indonesia.
”Ide menyusupkan Kelompok Neo Liberal ke dalam kabinet adalah ide yang berbahaya buat Presiden Jokowi. Presiden harus diingatkan supaya menolak setiap upaya tersebut,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka