Jakarta, Aktual.com — Tradisi mudik lebaran mendorong penyerapan produk pedesaan sekaligus meningkatkan perguliran uang di daerah.

“Tradisi mudik ikut meningkatkan perguliran uang di pedesaan, salah satunya untuk penyerapan produk warga desa tujuan mudik,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jabar Anton Gustoni di Bandung, Senin (20/7).

Menurut dia, penduduk pedesaan seharusnya bisa menangkap peluang dari para pemudik untuk bisa menjual produk mereka. Hal itu telah dilakukan oleh warga di kawasan wisata yang juga memanfaatkan prosesi mudik dan kunjungan wisata lebaran.

Anton mengakui, di beberapa daerah tradisi itu berhasil dimanfaatkan sebagai peluang oleh warganya, namun sebagian daerah belum bisa melakukannya sehingga potensi mereka belum bisa termanfaatkan.

“Padahal di desa-desa itu ada produk unggulan masing-masing. Seharusnya itu menjadi oleh-oleh dari kampung untuk selanjutnya dibawa ke kota,” katanya.

Pasalnya, kata dia, para pemudik biasanya membawa oleh-oleh ke kota, baik itu kerajinan maupun hasil pertanian seperti beras, ubi-ubian, sayuran, perabotan rumah tangga dan lainnya.

Di sisi lain, para pemudik juga diharap memberdayakan warga di pedesaan dengan membeli produk dan komoditas hasil pertanian masing-masing.

“Pemudik juga harus punya cita rasa untuk pemberdayaan desa, minimal produk dari kerabat dekatnya,” kata Anton.

Artikel ini ditulis oleh: