Jakarta, Aktual.co — Kepala Ekonom Global Market Permata Bank Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2015 dapat mencapai 16 persen, naik dibandingkan 2014 yang hanya tumbuh 11,4 persen.
“Faktor utama pendorong menguatnya pertumbuhan kredit adalah kondisi ekonomi tahun ini yang diperkirakan lebih baik dibandingkan 2014,” ujar Josua saat diskusi dengan wartawan di Jakarta, Rabu (22/4).
Sementara itu, faktor yang diperkirakan menghambat laju pertumbuhan kredit adalah tingginya suku bunga dan risiko penyaluran kredit. “Perbankan akan lebih selektif memberikan kredit, khususnya untuk sektor tambang,” kata Josua.
Selain proyeksi meningkatnya pertumbuhan kredit, Josua juga memperkirakan, dana pihak ketiga perbankan juga akan tumbuh 15 persen. Bank Indonesia saat ini sedang menyusun kebijakan makroprudensial dalam hal perluasan cakupan definisi simpanan dengan memasukkan surat-surat berharga yang diterbitkan bank dalam perhitungan LDR dalam kebijakan GWM-LDR.
“Hal tersebut diperkirakan akan berdampak positif terhadap membaiknya kondisi likuiditas yang selanjutnya mendorong penyaluran kredit perbankan,” kata Josua.
Ia menambahkan, prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit baru ditujukan kepada sektor perdagangan besar dan eceran, sektor industri pengolahan dan sektor transportasi, perdagangan dan komunikasi.
Artikel ini ditulis oleh:
















