Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pascalibur lebaran pagi ini dibuka di zona hijau. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Rabu (22/7), mata uang Garuda dibuka di level Rp13.367 per dolar AS, atau menguat 0,04% dari penutupan perdagangan sebelumnya yakni di level Rp13.373 per dolar AS.
Penguatan rupiah terus berlanjut, rupiah bergerak positif 13 poin ke level Rp13.360 pada pukul 08.21 WIB. Penguatan rupiah ini menyusul dengan adanya pelemahan dolar yang berkelanjutan. Maya uang Negeri Paman Syam itu bahkan sempat anjlok pada perdagangan kemarin, Selasa (21/7) kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, Indeks dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (22/7) dibuka menguat 0,02% ke 97,343. Namun pada pk. 07:20 WIB, indeks jadi melemah 0,07% ke 97,259, dan bergerak di kisaran 97,245—97,351.
Dolar mengalami penurunan terbesar dalam sebulan, karena permintaan untuk mata uang tersebut berkurang di tengah tidak adanya data baru untuk memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter AS, sebelum Federal Reserve bertemu pekan depan.
Pada penutupan perdagangan Selasa (21/7), indeks dolar anjlok setelah menyentuh puncak dalam tiga bulan perdagangan. Pergerakan dolar ditengah sinyal bank sentral AS akan meningkatkan suku bunga acuan (Fed Rate) pada bulan September.
“Berhati-hati ketika membeli dolar, mengantisipasi kenaikan suku bunga September,” kata Masato Yanagiya, Kepala Valuta Asing dan Perdagangan Uang Sumitomo Mitsui Banking Corp seperti dikutip Bloomberg, Rabu (22/7)
Artikel ini ditulis oleh: