Jakarta, Aktual.com — Musibah kebakaran di Jakarta rupanya masih menjadi momok selama musim mudik. Tercatat sejak tanggal 9 Juli, musibah kebarakan di Jakarta mencapai 52 kasus sampai tanggal 17 Juli.
Faktor utama penyebab kebakaran selama waktu sembilan hari dari Ramadan sampai Lebaran, masih didominasi hubungan listrik arus pendek.
“Penyebab kedua karena kompok meledak,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partimas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Abdul Chair, saat dihubungi, Rabu (22/7).
Jika ditotal sejak awal ramadhan sampai lebaran kemarin, kebakaran di seluruh wilayah DKI mencapai 155 kasus dengan total kerugian materil sekitar Rp 43,8 miliar.
“Di periode yang sama pada tahun lalu, kebakaran di Ibukota ada sebanyak 79 kasus dengan kerugian material Rp15,6 miliar,” lanjutnya.
Dia menilai, meningkatnya angka kebakaran di tahun ini dikarenakan tidak maksimalnya sosialisasi dari para stakeholder di tingkat kelurahan maupun di kecamatan. Padahal sosialisasi terhadap warga akan bahaya kebakaran ini harus tetap diingatkan agar mereka tidak lengah.
Atas dasar itu, Ia berharap, kasus kebakaran di Ibukota yang semakin mengalami peningkatan bisa menjadi perhatian seluruh intansi terkait dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawab. Terlebih, pencegahan dan penanganan kasus kebakaran
telah diberikan ke masing-masing sektor.
”Harus ada sinergitas bersama. Misalnya di tingkat provinsi memberikan sosialisasi ke gedung-gedung bertingkat, suku dinas dan sub sektor di wilayah sosialisasi di kelurahan ataupun kecamatan,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid