Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas membahas proyek galangan kapal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/6). Presiden menginstruksikan untuk mengembangkan industri galangan kapal atau area pabrik pembuatan kapal laut di dalam negeri yang mampu memproduksi kapal tanker, kargo, kapal penumpang, feri, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo memimpin upacara hari Bhakti Adhyaksa ke 56 di lapangan Kejaksaan Agung. Selaku inspektur upacara itu pun Jokowi berpesan, agar Kejaksaan Agung melakukan reformasi birokrasi di lingkungannya dan berharap tidak ada lagi mafia kasus di tubuh Korps Adhyaksa.

“Reformasi juga mencakup upaya bersihkan institusi kejaksaan dari mafia kasus. Saya tidak ingin dengar ada aparat hukum pememerasan, atau perdagangkan perkara atau tuntutan, serta menjadikan tersangka sebagai atm, saya tidak mau mendengar istilah itu, saya yakin istilah itu tidak ada,” ujar Jokowi di Lapangan Adhyaksa, Rabu (22/7).

Dia pun mengingatkan agar langkah perbaikan harus terus menerus dilakukan Kejagung selaku penegak hukum. Reformasi harus menyeluruh dari hulu hingga hilir. “Reformasi dimulai pembenahan integritas dan kompetensi, merit sistem diterapkan tanpa kompromi.

Dia pun berharap, Kejagung selaku penegak hukum menerapkan keadilan yang baik dan bersih dari segala suap. Sehingga dapat menciptakan hukum yang baik. “Saya berharap insitusi hukum dipimpin aparat hukum baik, bersih. Hukum baik jika penegak hukum baik,” kata Jokowi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu