Jakarta, Aktual.com – Peristiwa pelarangan umat muslim untuk menjalankan ibadah hingga mengenakan simbol-simbol agama seperti jilbab, berujung pada aksi pembakaran rumah ibadah saat pelaksanaan shalat Idul Fitri 1436 Hijriah di Tolikara, Papua, terus menjadi perhatian publik.

Sekretaris Jendral Pemuda Muslimin Indonesia, Evic Budianto menyayangkan lemahnya intelijen untuk mengantisipasi kejadian pembakaran Masjid di Tolikara Papua tersebut. Selain itu, Pemuda Muslimin Indonesia mendesak agar Sutiyoso mundur sebagai Kepala BIN .

“Gagal deteksi dini Tolikara, saya minta Bang Yos lebih baik benahi intelijen karena telah menunjukkan adanya kelemahan intelijen dalam mendeteksi dini ancaman yang akan terjadi,” ungkapnya dalam pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (22/7).

Sementara itu, Evick juga mendesak agar Polri juga mengungkap otak dari aksi intoleran tersebut, guna meredam dampak aksi pembakaran masjid Tolikara tersebut.

“Sudah lima hari, polisi belum mengungkap siapa otaknya,” tutupnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI, Syarifuddin Suding meminta aparat keamanan dan intelijen untuk bisa bersikap dan mengambil langkah tegas terhadap berbagai upaya untuk memecah belah bangsa Indonesia.

”Kalau memang sudah terindentifikasi siapa provokatornya, sudah ketahuan siapa yang bermain,bangsa mana, maka harus diambil tindakan tegas. Proses secara hukum di Indonesia,” katanya di Jakarta, Rabu (22/7).

Artikel ini ditulis oleh: