Jakarta, Aktual.co — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo dalam pembukaan peringatan Konferensi Asia Afrika.
Pidato Presiden, disebutnya sangat berani, lugas dan konkrit dalam mengkritisi kelemahan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Utamanya kelemahan dalam mengatasi ketidakadilan, kemiskinan global dan penguasaan ekonomi di berbagai negara.
“Sudah saatnya negara negara maju menghentikan eksploitasi terhadap negara berkembang, karena ekploitasi itu tidak membawa perdamaian dunia,” tegas Tjahjo di Jakarta, Rabu (22/4).
Disinggung pula pentingnya langkah bersama mengatasi gerakan radikal seperti ISIS dan komitmen presiden bagi kemerdekaan Palestina. Menurutnya, kemerdekaan Palestina merupakan tuntutan hati nurani kemanusiaan rakyat Palestina itu sendiri.
“Peran Indonesia sebagai penggagas Konferensi Asia Afrika tidak boleh hilang, baik sebagai sejarah dan kedepannya. Mungkin perlu digagas adanya Sekretariat Asia-Afrika yang permanent seperti halnya Sekretariat ASEAN,” kata Tjahjo.
Keberadaan sekretariat ini guna menindaklanjuti keputusan-keputusan yang dihasilkan dari KAA. Kesinambungan dan implementasi keputusan inilah yang disebutnya penting untuk menghilangkan kesan seremoni dan bombastis KAA tapi tanpa karya nyata.
Artikel ini ditulis oleh:
















