Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Badan Intelijen Negara (BIN) informasikan langkah antisipasi pasca insiden pembakaran Masjid Baitul Mutaqqin, di Karubaga, Tolikara, Papua.

Ia juga meminta intelijen mengoptimalkan kinerjanya dalam pengusutan kasus tersebut.

“Kita perlu ada ketenangan jangan sampai ini menimbulkan perpecahan. Dulu 98 SARA itu antar suku banyak. Ekonomi menurun, masyarakat jadi sensitif. Kita harus mengoptimalkan kinerja intelijen untuk mengantisipasi keadaan. Kalau BIN sudah tahu, dibagi informasi itu,” ujar Fadli di DPR, Jakarta, Rabu (22/7).

Fadli menuturkan, DPR melakukan pengawasan dan berharap aparat mampu menyelesaikan persoalan tersebut dengan cepat.

“Masalah Tolikara ini bukan hal yang baru. Ini terjadi dalam beberapa kasus di tahun sebelumnya. Saya kira harus ada penyelesaian yang singkat cepat dan tepat. Yang penting aparat lakukan langkah tegas. DPR melakukan pengawasan dan kita mendukung itu,” katanya.

Seemntara itu, pemerintah diminta agar lebih memperhatikan Papua, sebab konflik serupa bisa muncul kembali akibat provokasi, apalagi diduga ada gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

“Kita harapkan papua bagian dari Indonesia, saya kira papua bagian sangat penting. Kita tak ingin di papua terjadi gejolak. Kalau terjadi di titik lain kita khawatir, saya yakin masyarakat papua tidak mudah terprovokasi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: