Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp8 triliun pada tahun 2016 mendatang. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) untuk lima tahun kedepan.

Pada tahun ini, PLN sendiri telah mendapatkan PMN sebesar Rp5 triliun untuk mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut. “Untuk tahun depan kami minta Rp8 triliun, totalnya Rp13 triliun, itu untuk tahun berjalan,” kata Sofyan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (22/7).

Ia menjelaskan, jika hal itu disetujui maka pihaknya akan mengalokasikan dananya sebagian besar untuk pembangunan transmisi listrik sepanjang 2000 kilometer (km) yang juga menjadi program percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah.

Sofyan menambahkan, untuk mendukung pembangunan pembangkit yang berkelanjutan tersebut pihaknya juga menyiagakan beberapa pinjaman dari beberapa perbankan, baik luar negeri ataupun dalam negeri. Pasalnya, hingga saat ini, Perseroan belum menerima pencairan dana dari Kementerian Keuangan terkait PMN tahun 2015 yang telah disepakati bersama DPR RI sebesar Rp 5 triliun.

“Plafonnya berkisar antara US$ 1 miliar sampai US$ 3 miliar, tenornya jangka panjang, kalau dari bank pembangunan bisa 30 tahun,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: