Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir meminta Pemerintah untuk segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu disebabkan oleh fluktuasi harga minyak dunia yang saat ini mengalami tren penurunan hingga 50 dollar per barel, dan diprediksi akan terus turun dengan akan masuknya kembali minyak asal Iran ke pasar global.
Sebagai informasi, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Agustus anjlok 1,63 dolar AS menjadi ditutup pada 51,41 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan global, menetap di 56,86 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,65 dolar AS dari penutupan Selasa.
“Sepanjang pengalaman saya yang telah menggeluti industri hulu migas dengan menjadi managing director di beberapa perusahaan migas nasional sejak 1998, kebijakan pemerintahan Jokowi yang telah mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya pada mekanisme pasar, maka pemerintah wajib mengevaluasi kembali harga BBM dari harga yang ditetapkan saat ini,” ujar Hafisz dalam pesan elektroniknya kepada Aktual di Jakarta, Rabu (22/7).
Ia menegaskan, bila perlu saat ini juga pemerintah menurunkan kembali harga BBM sesuai harga keekonomian saat. Kebijakan ini mendesak dilakukan pemerintah untuk membangkitkan perekonomian nasional yang sedang lesu. Merangsang kembali daya beli masyarakat yang sempat turun, dimana selama ini daya beli (sektor konsumsi) menjadi salah satu andalan di sektor ekonomi untuk menekan laju inflasi.
“Kalau mau adil, kebijakan pemerintah yang menyerahkan mekanisme pasar ini sebenarnya bertentangan dengan konstitusi sebagaimana telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi. Sehingga pemerintah harus ada atau hadir untuk rakyat,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: