Jakarta, Aktual.com — Pengamat militer dan intelijen Nuning Kertopati mengatakan semua pihak harus menunggu hasil tim investigasi terkait peristiwa intoleransi di Tolikara, Papua.
Menurut dia, nantinya hasil tim kemudian dikumpulkan untuk dijadikan bahan dalam penanganan selanjutnya.
“Kita harus menunggu hasil investigasi, kita tak bisa mengambil langkah dengan ilmu kira-kira karena intelijen harus mengumpulkan bahan keterangan selengkap mungkin sehingga apa yang harus dilakukan tepat dan langsung pada sasaran,” kata Nuning saat dihubungi, Rabu (22/7).
Dikatakan Nuning, di Papua selama ini tidak pernah ada masalah dengan toleransi beragama, sehingga kejadian Tolikara harus bisa dicari embrionya oleh BIN bersama tokoh masyarakat hingga kepelosok desa beserta TNI Polri.
“Siapa tahu saja kejadian pembakaran masjid itu efek domino dari masalah utamanya. Untuk itu dibutuhkan teknologi informasi serta kepiawaian intelijen yang mampu mengatasi masalah yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan,” tambah dia.
Lebih lanjut, ketika ditanyakan dengan kondisi saat ini, apakah perlu kekuatan intelejen ditingkatkan, mantan anggota DPR itu mengatakan bahwa selain tambahan personil intelijen, juga dibutuhkan personil keamanan lainnya.
“Jika kita memperhatikan kompleksitas persoalan tentang Papua,termasuk didalamnya terdapat aksi-aksi kekerasan bersenjata terhadap aparat dan warga sipil. Perlu diadakan pembahasan semua jajaran polhukam untuk menginisiasi gagasan baru dalam rangka mencari solusi komprehensil tentang masalah Papua, secara damai dan bermartabat dalam bingkai NKRI,”
“Jadi bukan hanya intelijen yang ditambah karena intelijen tidak bisa bekerja sendirian. Komisi intelijen daerah juga harus ditingkatkan kualitas kerja dan perangkatnya,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: