Jakarta, Aktual.com — Laju rupiah kemarin masih dalam pelemahannya, seiring terapresiasinya laju dolar AS. Turunnya sejumlah harga komoditas yang dimotori oleh komoditas minyak mentah dunia memberikan imbas positif bagi laju dolar AS untuk bergerak menguat.
“Meski di pasar valas global mulai terlihat adanya aksi ambil untung atas terapresiasinya laju dolar AS, namun belum berpengaruh positif terhadap laju rupiah,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Pada Kamis (23/7) Reza memprediksi laju rupiah di bawah level support 13.334, yaitu Rp13.375-13.359 (kurs tengah BI). Menurutnya, belum adanya tanda-tanda penguatan dapat membuat laju rupiah kembali melemah. Ditambah lagi, belum adanya sentimen maupun aksi yang dapat menahan pelemahan rupiah juga dikhawatirkan akan membuatnya kian longsor.
“Kombinasi masih kuatnya dolar AS dan belum ada berita positif signifikan yang dapat langsung mengangkat nilai tukar rupiah akan membuat rupiah dapat terganjal di zona merah. Diharapkan terdapat adanya aksi menahan pelemahan rupiah agar tidak terus melemah dan tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: