Jakarta, Aktual.com — Realisasi utang pemerintah mengalami kenaikan pada akhir Juni ini. Hal ini disebabkan penerbitan obligasi dan pinjaman ke luar negeri yang mengalami kenaikan sekitar Rp20 triliun.
Seperti dilansir Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Jumat (24/7), utang Indonesia meningkat Rp20 triliun. Jumlah utang Indonesia pada akhir Juni 2015 tercatat Rp2.864 triliun, sementara pada April tercatat Rp2.843 triliun.
Utang tersebut berasal dari penerbitan obligasi negara, yaitu Rp2.171,24 triliun. Sementara untuk pinjaman, baik dalam negeri maupun dari luar negeri, tercatat Rp692,94 triliun.
Untuk penerbitan obligasi negara pada akhir Juni ini, sedikit mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu Rp2.151,58 triliun. Alokasi penerbitan obligasi tersebut, terdiri dari obligasi dengan denominasi rupiah sebesar Rp1.616,95 triliun. Sementara untuk denominasi valas sebesar Rp554,29 triliun.
Sedangkan untuk pinjaman dari luar negeri meningkat menjadi Rp689,38 triliun, dari sebelumnya Rp688,31 triliun. Pinjaman luar negeri tersebut, berasal dari bilateral sebesar Rp334,49 triliun, multilateral Rp307 triliun, komersial Rp47,65 triliun dan suppliers Rp210 miliar. Sisanya didapat dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp3,36 triliun.
Selain itu, acuan nilai tukar rupiah yang digunakan untuk penentuan utang ini juga mengalami pelemahan. Adapun nilai tukar pada Juni tercatat Rp13.332 per USD sementara untuk Mei sebesar Rp13.211 per USD.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka