Makasar, Aktual.com — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Dr KH Alwi Uddin mengatakan aset Muhammadiyah Sulsel mencapai Rp3 triliun.
“Sekitar Rp3 triliun secara keseluruhan dari aset amal usaha, tanah wakaf, tanah hibah dan lain-lain di seluruh Sulsel,” katanya di Makassar, Minggu (26/7).
Pada tahun 2010, tercatat 264 unit aset pada sektor pendidikan yang dikelola Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, diantaranya 12 unit pondok pesantren, Madrasah Aliyah 34 unit, Madrasah Tsanawiyah 60 unit dan Madrasah Ibtidayah 22 unit.
Selain itu, terdapat 19 perguruan tinggi yang terdiri atas dua universitas, 10 sekolah tinggi dan tujuh akademi yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Berikutnya, Muhammadiyah Sulsel juga memiliki panti-panti asuhan, rumah sakit bersalin, dan sedang membangun rumah sakit umum di Makassar.
Menurut Muhammad Alwi, aset-aset tersebut sebagian merupakan hibah atau wakaf dari para warga Muhammadiyah.
“Karena sudah tertanam bahwa Muhammadiyah itu adalah wadah perjuangan, sehingga apapun kegiatan Muhammadiyah adalah jihad fi sabillah,” katanya.
Muhammadiyah yang hadir di Sulsel sejak tahun 1926, kata dia, terus berupaya mendukung pembangunan bangsa melalui berbagai kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.
Upaya pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang kini gencar dilakukan oleh Muhammadiyah Sulsel, kata dia, dilakukan oleh Muhammadiyah, karena Islam adalah agama yang memerintahkan umatnya untuk kuat mampu secara ekonomi.
“Kita diperintahkan untuk berzakat, sedekah, infaq, dan berhaji, dan ini hanya mungkin jika kita mampu secara ekonomi,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid