Medan, Aktual.com — Pemeriksaan terhadap Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya selesai sekitar pukul 23.30, Senin (27/7) malam. Selain Gatot, KPK juga memeriksa istri mudanya, Evy Susanti. Keduanya diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap hakim di PTUN Medan.

“Keluarnya bersamaan pukul 23.30 WIB. Dia keluar jam yang sama. (Statusnya) masih tetap saksi,” kata salah seorang pejabat di instansi Pemprov Sumut yang turut mendampingi Gubernur Gatot.

Ditanyakan kapan akan kembali ke Medan, pejabat tersebut mengaku belum mengetahuinya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan hal senada. Menurutnya status Gubernur Sumut, istrinya Evy Susanti dan Kepala Biro Keuangan Pemprov Sumut, Ahmad Fuad Lubis hingga usai pemeriksaan masih berstatus saksi.

“Baru keluar tadi sekitar jam 11-an (malam). Statusnya saksi,” kata Priharsa kepada wartawan.

Diketahui, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti dan Kabiro Keuangan Pemprov Sumut Ahmad Fuad Lubis mendatangi KPK sejak pagi. Ketiganya diperiksa terkait dugaan kasus suap yang melibatkan tiga hakim PTUN, seorang panitera dan pengacara Gerry serta OC Kaligis.

Dalam kasus tersebut, pengacara kondang OC Kaligis juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Tim kuasa hukum OC Kaligis sendiri saat ini tengah melakukan gugatan praperadilan terhadap KPK di Pengadilan Jakarta Selatan.

Berdasarkan informasi, baik Gatot maupun Evy akan dimintai tanya tekait sejumlah barang bukti yang ditemukan saat penggeledahan, termasuk juga mengkonfirmasi keterangan para saksi yang sudah diperiksa.

Bukan hanya itu, keduanya juga akan ditanyai perihal sumber uang suap yang diberikan kepada hakim PTUN Medan. Pasalnya, kuat dugaan Gatot-lah yang menjadi sumber uang itu, dan memberikannya ke Evy untuk mengamankan gugatan yang diajukan ke PTUN Medan.

Dugaan keterlibatan Gatot pun, tidak disangkal oleh pimpinan KPK definitif, Adnan Pandu Praja. “Kecil kemungkinan (Gatot) tidak terlibat (dalam kasus ini). Sejauh mana keterlibatannya, itu yang sedang didalami,” ujar Pandu, Minggu 12 Juli 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu