Jakarta, Aktual.co — Dukungan kemerdekaan Palestina menjadi salah satu agenda penting dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 19-24 April 2015 yang dilaksanakan di Jakarta dan Bandung. Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah berharap dukungan dari KAA bukan hanya sekedar deklarasi.
“Sudah waktunya Palestina merdeka, kami sudah sejak 1967 dijajah dan hampir 48 tahun adalah waktu yang cukup lama dan lebih dari cukup,” ujar Rami Hamdallah di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (21/4).
Lebih lanjut dikatakan dia, selain dukungan moral, pihaknya juga membutuhkan dukungan konkret. “Kami memerlukan dukungan dari negara-negara internasional, konsulat, dan duta besar. Kami perlu dukungan material, itu paling penting.”
Selain itu, Hamdallah juga meminta dukungan dari negara-negara Arab mengenai jaminan keamanan dan kebutuhan fisik. “Ada yang membalasanya, dan ada yang tidak memberikan jawaban,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Maliki mengatakan ada pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan kemerdekaan Palestina. Menurutnya, upaya Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk membuat resolusi kemerdekaan bagi Palestina dijegal oleh satu negara.
“Kami gagal karena Amerika Serikat mengintervensi dan menekan satu negara untuk mengubah pilihannya, yaitu Nigeria. Hasilnya, rakyat Nigeria telah menghukum presidennya yang tidak mendukung Palestina, dan dia kalah dalam pemilihan umum,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















