Jakarta, Aktual.co — Kerjasama perdagangan Indonesia dengan Afrika selama ini dinilai belum maksimal. Pasalnya, pada komoditi tertentu seperti kapas, Indonesia belum bisa membeli langsung dari Afrika, melainkan harus melalui Eropa. Padahal, Afrika salah satu negara pengekspor kapas terbesar di dunia.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Komite Afrika, Mintarjo Halim mengatakan selama ini Indonesia belum bisa beli produk kapas langsung dari Afrika karena khawatir produk yang dihasilkan tidak sebagus dari Eropa. Selain itu, Indonesia masih khawatir jika dokumen jual-beli yang ada tidak sampai dengan baik.
“Kita beli kapas umumnya bukan sebagai pedagang, kita beli untuk kebutuhan industri. Kalau untuk keperluan industri maka barangnya harus bagus, Eropa berani menjamin kalau produk dari mereka lebih bagus,” ujar Mintarjo usai mengisi Asian African Business Summit 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (21/4).
Lebih lanjut dikatakan dia, alasan selanjutnya adalah saat ini Indonesia tercatat membuka letter of credit (L/C) di Eropa untuk pembelian kapas. Selain itu, kondisi Afrika yang belum memiliki pabrik pengolahan kapas juga ikut menambah kekhawatiran Indonesia untuk membeli kapas secara langsung dari negara tersebut.
“Yang punya penggilingan biji kapas itu baru Eropa, walaupun beberapa negara ada yang sudah bisa, tapi Afrika belum,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















