Jakarta, Aktual.com — Mabes Polri mencatat jumlah kasus kriminal yang terjadi selama Operasi Ketupat 2015 mengalami penurunan sebesar 3,03 persen dibandingkan pada 2014.

“Jumlah kasus kriminal pada Operasi Ketupat 2015 sebanyak 1.680 kasus atau turun 3,03 persen dari jumlah kasus kriminal pada Ops Ketupat tahun lalu yang sebesar 1.731 kasus,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Suharsono di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/7).

Dia merinci, lima kasus kejahatan konvensional tersebut yakni pencurian dengan pemberatan (curat) turun 14,16 persen, pencurian dengan kekerasan (curas) naik 16,21 persen, curas senpi turun 600 persen, curanmor turun 15,15 persen dan penganiayaan berat (anirat) turun 2,24 persen.

Sementara wilayah dengan kasus kriminal terbanyak selama Operasi Ketupat 2015 yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Secara umum, menurutnya, situasi kamtibmas dalam keadaan yang kondusif selama 16 hari pelaksanaan Operasi Ketupat.

Sementara Polri mencatat ada 646 orang tewas dalam berbagai kecelakaan lalu lintas yang terjadi di seluruh Indonesia selama Operasi Ketupat yang diselenggarakan pada 10 hingga 25 Juli 2015 atau tujuh hari sebelum (H-7) hingga delapan hari sesudah (H+8) Lebaran.

“Jumlah korban meninggal dunia selama Operasi Ketupat mencapai 646 orang,” kata Suharsono.

Pihaknya mencatat sejak diselenggarakannya Operasi Ketupat 2015 terjadi sebanyak 3.048 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 646 korban meninggal dunia, 1.057 orang luka berat dan 3.891 orang luka ringan.

Sementara moda kendaraan yang terlibat kecelakaan pada Operasi Ketupat 2015 masih didominasi oleh sepeda motor. “Di tahun ini jumlah motor yang terlibat laka sebanyak 3.633 motor atau naik 0,24 persen dari 2014 yang sebesar 3.624 motor,” ujarnya.

Suharsono menambahkan, Jawa Tengah menjadi daerah dengan kasus kecelakaan tertinggi selama Operasi Ketupat tahun ini dengan 751 kasus, disusul Jawa Timur dengan 693 kasus, Jawa Barat 235 kasus, Sumatera Utara 171 kasus dan Sulawesi Selatan 146 kasus.

Dalam menjamin keamanan dan kelancaran kegiatan mudik dan Idul Fitri 1436 Hijriyah, sebanyak 82.538 personel Polri dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2015 yang berlangsung selama 16 hari sejak 10 hingga 25 Juli 2015.

Polri dengan kekuatan sebanyak 82.538 orang ditambah TNI sebanyak 12.761 orang dan instansi-instansi terkait sebanyak 50.377 orang, sehingga total kekuatan personel yang dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2015 mencapai 145.676 orang.

Mereka dikerahkan di 3.030 pos pengamanan dan 1.083 pos pelayanan pada jalur mudik di seluruh Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu