Jakarta, Aktual.co —Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya ternyata masih ‘menyimpan’ anggaran dari kucuran Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) tahun 2014 lalu sebesar Rp 170 miliar. Sebagian dana itu baru digunakan tahun ini untuk membangun 10 Pasar Rakyat.
Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan anggaran yang digelontorkan Rp 144 miliar. Namun dia tak menjelaskan akan digunakan untuk apa sisa anggaran yang masih ada sebesar Rp 26 miliar.
Dijelaskan dia lebih lanjut, dari 10 pasar yang direncanakan untuk dibangun pasar rakyat itu, kucuran dananya berbeda-beda. “Tergantung luas dan kebutuhan masing-masing pasar,” kata Agus Lamun, Selasa (21/4).
Pasar-pasar itu tersebar di lima wilayah administrasi DKI. Antara lain Pasar Cawang Kavling Timur, Pasar Walang Baru dan Pasar Pelita di Jakarta Utara, Pasar Bidadari di Jakarta Timur, Pasar Karbela di Jakarta Selatan dan Pasar Kacil di Jakarta Barat.
Di pasar rakyat itu nantinya bakal dibangun dengan konsep bangunan maksimal dua lantai. Para pedagang juga dijanjikan tak akan dipungut biaya. “Hanya dikenakan biaya pengelolaan pasar,” ucap dia.
Saat ini prosesnya baru di tahap sosialisasi dan minta persetujuan pedagang saja. “Kalau pedagang sudah setuju, baru akan kita rencanakan pembangunannya. Kemudian kita buatkan TPS (Tempat Penampungan Sementara) dan baru kita bongkar pasarnya. Tahun ini kita harapkan bisa dilaksanakan,” ucap dia.
Di tahun 2014, PD Pasar Jaya melaporkan ada 73 pasar di Jakarta yang kondisinya rusak parah. Sedangkan pasar yang kondisinya dianggap baik sekitar 61 buah. Sedangkan 19 pasar kondisinya kurang baik.
Pasar yang kondisinya rusak parah itu sudah dipakai selama 20 tahun, sehingga perlu diperbaiki. “Kondisi bangunannya sudah tua, bocor, tetapi masih cukup bisa bertahan hitungan tahunlah ya. Jadi nanti bisa di revitalisasi atau hanya cukup direnovasi,” ujar Agus.
Studi kelayakan juga bakal dilakukan untuk menentukan apakah pasar-pasar itu memang perlu direvitalisasi atau hanya perlu direnovasi saja. “kalau kita kaji masih bisa bertahan 20 tahun ya kita renovasi saja cukup.”
Artikel ini ditulis oleh:

















