Jakarta, Aktual.co — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Rabu (27/5) menyampaikan, keprihatinan sehubungan dengan korban yang kehilangan tempat tinggal, termasuk kemungkinan pemindahan paksa warga di Negara Bagian Blue Nile, Sudan.

“Saya sangat prihatin dengan laporan bahwa sangat banyak orang kehilangan tempat tinggal, termasuk kemungkinan pemindahan paksa, di Wilayah Bau di Negara Bagian Blue Nile, Sudan, dan kemungkinan di beberapa bagian lain negara bagian itu,” kata Geert Cappelaere Residen dan Penjabat Koordinator Kemanusiaan PBB, di Sudan, dalam suatu pernyataan, pada Rabu (28/5) kemarin.

Dia juga mendesak, agar semua pihak segera menghentikan pertempuran serta mengizinkan lembaga bantuan memberikan pertolongan kepada warga yang membutuhkan, di mana pun mereka mungkin berada.

“Saat konflik telah meningkat di Blue Nile, warga sipil terus memikul beban akibat pertempuran. Kebutuhan kemanusiaan dengan cepat meningkat di Blue Nile. Tapi, lembaga bantuan seringkali tak diizinkan secara independen menilai kebutuhan kemanusiaan dan memberikan tanggapan sebagaimana diperlukan di Negara Bagian tersebut,” kata Cappelaere.

Bentrokan Militer belum lama ini telah meningkat di Negara Bagian Blue Nile antara prajurit militer Sudan bersama petempur pemberontak Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM)-Sektor Utara.

Negara Bagian Blue Nile memiliki lokasi geografis yang strategis, dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Negara bagian itu juga menjadi tempat Ar-Rusaires, Bendungan penghasil listrik terbesar di wilayah Sudan. (Laporan: Wisnu Yusep)

Artikel ini ditulis oleh: