Jakarta, Aktual.com — Jajaran Polda Riau berhasil meringkus dan menetapkan sebanyak 24 tersangka pelaku pembakar hutan dan lahan dalam rentang Januari hingga Juli 2015.

“Sebanyak 14 kasus diantaranya telah rampung dalam pemberkasan penyidikan atau P21 dan telah dilimpahkan ke Kejaksaan, sedangkan sisanya masih dalam tahap penyidikan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Rabu (29/7).

Dia mengatakan, keseluruhan pelaku pembakar lahan tersebut diringkus oleh sejumlah kepolisian resort se Riau yakni Polres Meranti, Polres Dumai, Polres Indragiri Hulu, Polres Indragiri Hilir, Polres Rokan Hilir, Polres Bengkalis, Polres Siak dan Polres Pelalawan.

“Jajaran Polres Pelalawan dengan jumlah tersangka terbanyak yakni lima tersangka sementara Meranti dengan satu tersangka,” ujar dia.

Menurut Guntur, berdasarkan hasil penyidikan mayoritas pelaku mengaku membakar lahan dengan tujuan, untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan sementara. Namun, Guntur mengatakan upaya pemberantasan Karhutla di Riau akan terus dilakukan terutama dari sisi pencegahan dan penegakan hukum.

Sebelumnya Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan (Satgas Karlahut) Riau mencatat sejak 24 Juni hingga 26 Juli 2015 terdapat 1.246 hektar lahan terbakar di seluruh wilayah provinsi itu.

“Seluruh kabupaten dan kota di Riau terdapat Karlahut yang jumlahnya mencapai 1.246 hektar,” kata Komandan Korem 031 Wira Bima Brigjen TNI Nurendi sebagai Ketua Satgas Karlahut Riau.

Empat kabupaten dan kota di Riau yang menjadi penyumbang mayoritas kebakaran lahan dan hutan yakni Kabupaten Rokan Hilir dengan 400 hektar, Pelalawan 232 hektar, Bengkalis dengan 177 hektar dan Kota Dumai dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 124 hektar.

Namun, menurut dia dari total kebakaran lahan dan hutan yang mencapai ribuan hektar tersebut, 1.125 hektar diantaranya telah berhasil dikendalikan oleh anggota. “Akan tetapi cuaca yang cukup panas dan kontur tanah yang terbakar merupakan tanah gambut membuat lahan yang berhasil dikendalikan akan kembali menyala jika tidak dilakukan pengawasan,” kata dia.

Untuk itu, dia meminta kepada seluruh anggota untuk terus melakukan pengawasan secara intensif guna mencegah Karlahut yang telah dipadamkan kembali terbakar.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua heli yang disiapkan untuk melakukan “waterbombing” di Riau yakni Sikorsky dan heli MI 17.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu