Jakarta, Aktual.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali memperpanjang izin ekspor konsentrat Freeport untuk enam bulan ke depan, setelah sebelumnya pada 25 Juli lalu menyatakan izin sudah dihentikan. Beberapa kalangan menilai Menteri ESDM tidak berani melawan kekuatan yang lebih besar dan cenderung menguntungkan “tuannya”.
“Menteri ESDM Sudirman Said itu kan hanya sebagai pembantu Presiden Jokowi, kok berani memperpanjang izin Freeport dan menabrak UU minerba,” ujar pengamat kebijakan Migas, Yusri Usman di Jakarta, Rabu (29/7).
Dirinya menyesalkan menteri Sudirman Said yang menyatakan telah terjadi kesepakatan untuk memperpanjang izin Freeport adalah hal yang positif. Bahkan, setelah izin diberikan pihaknya Kementerian ESDM akan mengajak Freeport untuk duduk bersama guna membicarakan serta merencanakan hal-hal ke depan. (Baca: memperpanjang izin Freeport adalah hal yang positif)
“Sungguh sangat memalukan sikap pembantu Presiden yang sudah pasti diduga atas persetujuan tuan besar dan kroni-kroninya. Itulah sikap jongos di bawah kendali tuan besar. Sehingga semua Perundang-Undangan dan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri ditabrak semua,” tegasnya.
Menurutnya, kemandirian dan kedaulatan bangsa Indonesia dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang merupakan Rahmat Allah untuk rakyat Indonesia patut dipertanyakan. Kekayaan SDA telah dikhianati oleh pemimpin-pemimpinya.
”Mana semboyan Nawacita yang digembar-gemborkan semasa kampanye Pilpres dan sumpah jabatan Presiden di depan sidang MPR yang menyatakan tunduk dan taat terhadap konstitusi,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka