Jakarta, Aktual.co — Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menyatakan bahwa pihaknya tetap menjalankan aksi ‘Ultimatum jokowi’ meski mendapat undangan Diskusi Kebangsaan dari wantimpres.
Ketua Umum PP KAMMI, Andriyana, menyebutkan bahwa KAMMI tak tergoda dengan rayuan Presiden Jokowi dan tetap pada pendiriannya.
“Kalaupun ada tawaran untuk menghentikan aksi #UltimatumJokowi, saya pastikan akan KAMMI tolak dengan tegas tawaran itu,” kata Andriyana, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/4).
Menurut Andriyana, Wantimpres merupakan wadah khusus untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan dan masukan kepada presiden. Sehingga, KAMMI dalam kesempatan pertemuan nanti berencana menyampaikan Lima Tuntutan Rakyat.
“Karena ini berbicara permasalahan bangsa, maka bersikap kritis menjadi kewajiban KAMMI dan aktivis-aktivis mahasiswa lain negeri ini,” ujarnya.
Kelima tuntutan rakyat tersebut adalah menjalankan Nawa Cita sesuai konstitusi dan cita-cita kemerdekaan Indonesia, turunkan harga BBM dan sembako dengan mengembalikan hak subsidi rakyat serta stabilkan nilai tukar rupiah, tegakkan hukum yang bebas kepentingan politik.
Kemudian, batalkan bagi-bagi kursi jabatan serta melindungi hak pribumi dari kepentingan asing dan aseng.
“Bila tanggal 20 Mei 2015 Presiden Jokowi tidak menjalankan Lima Tuntutan Rakyat ini, maka presiden harus segera mudur,” tutupnya.
Diketahui, Beberapa BEM mendapat undangan Diskusi Kebangsaan dari wantimpres pada hari ini, Selasa (21/4). beberapa BEM mengaku belum pasti akan menghadiri undangan tersebut atau tidak.

Artikel ini ditulis oleh: