Jakarta, Aktual.com —  Kementerian ESDM saat ini tengah mengkaji rencana pengadaan dana cadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau petroleum fund di tahun depan guna menutupi selisih harga BBM yang masih di bawah harga keekonomian.

“Jadi kalau untuk petroleum fund bertujuan untuk stabilisasi harga. Tahun ini kan pasti nggak bisa ya, kan kita mengarah untuk tahun depan, jadi memang kita mengusulkan ada rencana lagi dikaji dan dilakukan analisis bagaimana untuk tahun berikutnya,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, ‎IGN Wiratmaja Puja di kantornya, Jakarta, Rabu (28/7).

Ia menambahkan, pihaknya juga masih membahas terkait siapakah yang akan mengelola dana tersebut dan dari mana dana itu berasal.

“Itu yang sedang dibahas bersama, nanti apakah dikelola di Kemenkeu atau di Pertamina, BLU, nanti dibahas. Usulannya ke depan, apa pakai APBN, seperti APBN kan mirip sama Thailand. Atau mirip sama Malaysia, pajaknya yang ditata jadi naik turun pajaknya. Ini sedang dibahas,” jelas dia.

Sementara untuk besaran dana yang dibutuhkan, Wirat mengaku pihaknya masih belum bisa memproyeksikan lantaran hal tersebut harus dihitung berdasarkan fluktuatif harga minyak.

“Belum bisa diproyeksikan. Yang jelas kan anda sudah tahu dalam lima bulan terakhir Pertamina sudah rugi Rp12 Triliun. Dibutuhkan untuk nyuntik itu. Tapi belum tentu juga dalam setahun mencapai Rp24 Triliun. Kan tergantung harga minyak. Saat ini proyeksi harga minyak kan susah ya. Agak kompleks,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka